Multidisipliner dan Interdisipliner Ilmu

Rabu, 12 September 2018

Gubernur Jawa Barat Terpilih dengan "INDONESIA BERKEBUN"-Nya di Masa Lalu.

"Creativity" Rekayasa "Problem Solving" Masyarakat Urban di Indonesia yang diprediksi pada tahun 2025 sebanyak 60% Masyarakat Indonesia tinggal di Perkotaan.

*
Saya kemarin berjanji untuk mengulas tentang sosok RIDWAN KAMIL. Yang kemarin menjabat sebagai Walikota BANDUNG dan sekarang menjadi Gubernur Jawa Barat Terpilih pada PILKADA serentak kemarin.


Sebelum melangkah jauh membahas beliau kembali saya ingatkan. Buang dulu kedengkianmu. Saya TIDAK sedang mengulas sosok Gubernur JAWA BARAT Terpilih. Karena itu Ridwan Kamil yang sekarang. Saya mengulas sosok RIDWAN KAMIL yang dulu. Saat belum masuk Politik. Masih sebagai seorang ENGINEER (Perekayasa). Sosok hebat ENGINEER ARCHITECT. Seorang Akademisi. Seorang Dosen di ITB Bandung. Boleh di Bilang SOEKARNO zaman Now. Dari almamater yang sama. Dari sumber disiplin ilmu yang masih serumpun. CIVIL ENGINEERING.

*
Indonesia Berkebun adalah gerakan komunitas yang bergerak melalui media jejaring sosial (baik itu twitter, facebook, youtube, dll) yang bertujuan untuk menyebarkan semangat positif untuk lebih peduli kepada lingkungan dan perkotaan dengan program "urban farming", yaitu memanfaatkan lahan tidur di kawasan perkotaan yang diubah menjadi lahan pertanian/perkebunan produktif yang dilakukan oleh peran masyarakat sekitar. Dengan semangat ini sekarang Indonesia Berkebun sudah berkembang dan menularkan semangat ini di 30 kota dan 8 kampus di Indonesia (kota-kota dan kampus-kampus yang bergabung di dalam jejaring Indonesia Berkebun) dengan visi dan tujuan yang sama. Dengan gerakan positif ini, Indonesia Berkebun dianugrahkan penghargaan oleh Google Asia Pacific untuk kategori Web-Heroes pada tahun 2011, Inspiring Movement for Environment 2013 dari Nutrifood, Finalist Ashoka Changemakers 2013 dan apresiasi-apresiasi lainnya baik dari media nasional hingga internasional juga instansi-instansi lainnya.

*
Lahirnya aksi sosial komunitas ini berawal dari sekitar bulan Oktober 2010 melalui akun twitter salah seorang arsitek bernama Ridwan Kamil dan dibantu inisiasinya oleh penggiat-penggiat yang masih aktif hingga sekarang, seperti Sigit Kusumawijaya (arsitek), Achmad Marendes (wiraswasta), Shafiq Pontoh (ahli media sosial) dan co-initiator lainnya. Semangat positif ini akhirnya tumbuh membesar secara organik yang dimulai dari Jakarta dengan nama Jakarta Berkebun dan sekarang telah menyebar ke beberapa kota dan kampus di penjuru Indonesia.

Pada tanggal 20 Februari 2011, teman-teman dari Jakarta yang tergabung dalam Komunitas Jakarta Berkebun, melakukan penanaman perdana secara bersama dengan menggunakan benih kangkung di sebuah lahan di Springhill yang juga merupakan aksi pertama dan juga ditetapkan sebagai tanggal lahir Indonesia Berkebun yang berhasil diwujudkan dengan memanfaatkan ruang terbuka hijau sebagai lokasi berkebun hasil kerjasama dengan Springhill Group dan The Green Court. Pada penanaman perdana “Jakarta Bekebun di Springhill” tersebut dihadiri oleh lebih dari 150 orang dari berbagai latar belakang dan profesi, mulai dari: Board of Director Springhill, para relawan dan penggiat aktif media sosial, mahasiswa, media, karyawan hingga anak-anak sekolah.

Aksi dari penggiat-penggiat Jakarta Berkebun tersebut kemudian diikuti oleh penggiat-penggiat dari kota lain yang tergerak dan ingin melakukan aksi serupa di kotanya masing-masing. Kota-kota lain dengan cara dan media komunikasinya masing-masing juga kemudian mulai menanam atau setidaknya melakukan sosialisasi aksi lingkungan ini. Tanggal 26 Maret 2011, tim Bogor Berkebun dibantu oleh tim Jakarta Berkebun mulai menanam di kebun mereka di Cijeruk. Dengan lahan pribadi yang dimanfaatkan untuk kegiatan ini. Tanaman yang ditanam pun lebih beragam karena media dan lokasi tanam memungkinkan untuk ditanam berbagai macam tanaman seperti: padi, singkong, kangkung dan bayam. Kemudian dilanjutkan tanggal 2 April, teman-teman di kota Semarang mulai menanam perdana di sebuah lahan yang tidak terlalu besar di daerah Pekunden. Dengan semangat, mereka mulai menanam kangkung di kebun kecil tersebut. Kota Bandung juga tidak mau kalah, teman-teman disana telah melakukan Tanam Perdana di pertengahan bulan Mei 2011. Begitu pula dengan teman-teman di kota lain yang juga aktif menggerakkan warganya untuk menularkan semangat di kotanya masing-masing.

Jakarta Berkebun kemudian melakukan panen raya pertamanya pada hari Minggu tanggal 10 April 2011 di Springhill Golf Residences, Kemayoran. Tanaman yang siap untuk dipanen adalah kangkung yang ditanam secara organik. Panen raya Jakarta Berkebun di Springhill ini adalah buah dari hasil kerjasama dengan Springhill Group melalui tukang-tukang kebun yang selalu aktif merawat kebun disaat penggiat-penggiat Jakarta Berkebun bekerja sehari-hari dan juga para sukarelawan yang selalu aktif merawat kebun setiap akhir pekan, khususnya hari Minggu sore. Hasil panen raya tersebut sangat berlimpah dan dibagi kepada warga yang ikut dalam panen tersebut dan juga warga yang tinggal di sekitar kebun Jakarta Berkebun di Springhill, Kemayoran. Selain kegiatan memanen, para penggiat Indonesia Berkebun mengkreasikan acara-acara menarik untuk membuat suasana menjadi lebih menyenangkan seperti memasak hasil panen di tempat, musik, quiz dan lain-lain.

Indonesia Berkebun saat ini telah mempunyai jejaring-jejaring (networks) di beberapa kota dan kampus di seluruh penjuru Indonesia. Berkat semangat dari para (yang kami sebut dengan) “sahabat/penggiat berkebun” untuk berbagi, mereka menjadi buzzers dan influencers, baik di media sosial Twitter, Facebook maupun media sosial lainnya. Sehingga dalam kurun waktu sekitar 3 tahun hingga saat ini kegiatan Indonesia Berkebun ini telah menyebar di 30 kota dan 8 kampus di seluruh Indonesia.


*
Sepertinya pola ini akan di ikuti oleh Future Leader Rendy Saputra yang dimulai dari MBP "Bogor Berdaya" dan terus meluas Menjadi "Nusantara Berdaya".

Dari sini kita dapat mengetahui bahwa Para pemimpin seperti ANIES BASWEDAN dan RIDWAN KAMIL tidak ujug-ujug muncul menjadi pemimpin. Saham sosial mereka besar.

Pak ANIES dan Kang EMIL punya kesamaan. Sama-sama berangkat dari Akademisi Kampus. Sama-sama berangkat dari seorang Profesional. Sama-sama Punya inisiasi gerakan sehingga membentuk Komunitas. Secara Natural gerakan-gerakan bagus ini menyebar.

Saya semakin Faham kenapa presiden pertama kita Ir.Soekarno bisa menjadi pemimpin hebat. Problem Solving melalui Pergerakan dan Pemikiran. Soekarno Muda yang notabene usianya masih 20++ sudah mendirikan dan bergabung dengan PNI.

*
Kesimpulan :

Sejarah punya memberikan pelajaran pada kita. Bahwa "Leader Hebat" punya pola yang sama untuk bisa kemudian menjadi pejabat publik dan merealisasikan apa yang ada di fikirannya.

SEJARAH ITU BESAR KEMUNGKINAN TERULANG KEMBALI.

*
Elga Aris Prastyo
Hanya orang biasa.

Share jika bermanfaat.
Share:

0 comments:

Posting Komentar