Multidisipliner dan Interdisipliner Ilmu

Minggu, 09 September 2018

Bekerja Dalam Diam, Kontribusi Tanpa Butuh Dipuji - ANIES BASWEDAN Dengan "INDONESIA MENGAJAR".

Buang dulu kedengkianmu. Saya TIDAK sedang mengulas sosok Gubernur DKI. Karena itu Anies Baswedan yang sekarang. Wajar kalau beliau punya kontribusi, karena beliau pejabat publik. Wajib baginya untuk melayani dan berkarya untuk DKI. Kalau sekarang di DKI beliau kerjanya gak bener ya silahkan di kritik. Sudah selayaknya Pejabat Publik di kritik. Ada yang setuju dan ada yang tidak. Wajar. Natural saja.

Kalau ada pertanyaan mengapa Anies di resuffle saat jadi menjabat Menteri Pendidikan mulai 2014 lalu itu lain soal. Ada proses politik disana. Saya gak bisa jawab. Itu hak Presiden.

Jangan MEMUJI BERLEBIHAN dan jangan juga BENCI BERLEBIHAN.

Fokus saya mengulas Kontribusi seorang Anies Baswedan yang bukan Pejabat Publik. Belum dikenal banyak orang. Mungkin hanya dikalangan kami dan sebagian pegiat pendidikan yang mengenalnya.

Waktu itu beliau belum menjadi bagian perpolitikan Negeri ini. Masih menjabat sebagai REKTOR.

*

INDONESIA MENGAJAR (IM) merupakan sebuah lembaga nirlaba yang merekrut, melatih, dan mengirim generasi muda terbaik bangsa ke berbagai daerah di Indonesia untuk mengabdi sebagai Pengajar Muda (PM) di Sekolah Dasar (SD) dan masyarakat selama satu tahun. Penggagasnya, Anies Baswedan memulai gerakan Indonesia Mengajar pada tahun 2009 untuk menjadi lebih dari sekadar program, tetapi sebagai gerakan untuk mengajak bersama masyarakat yang berikhtiar untuk ikut berperan aktif mencerdaskan kehidupan bangsa sebagai wujud upaya melunasi janji kemerdekaan.

Meyakini bahwa pendidikan dasar adalah fondasi pembangunan masyarakat Indonesia, maka Indonesia Mengajar (IM) percaya bahwa pendidikan dasar untuk anak-anak di seluruh pelosok Indonesia wajib disampaikan dan didampingi oleh generasi terbaik bangsa. Didasari juga oleh janji kemerdekaan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa, maka IM mengambil inisiatif untuk mendampingi sekolah dasar–sekolah dasar di berbagai pelosok Indonesia dengan merekrut, membekali, dan menempatkan sarjana-sarjana terbaik bangsa yang memiliki semangat mengabdi untuk mengajar di sebuah SD selama satu tahun. Para pemuda yang dikirim sebagai guru sekolah dasar (SD) ke daerah disebut sebagai PENGAJAR MUDA.

*
Anies Baswedan adalah ketua dari gerakan Indonesia Mengajar dan Rektor Universitas Paramadina. Sebagai inisiator, sejak pertengahan 2009 Anies mulai mengajak beberapa kawan seide untuk membentuk GIM dan mendorong kemajuan pendidikan di Indonesia, bukan melalui seminar dan diskusi tetapi melalui program konkret mengirimkan sarjana terbaik Indonesia menjadi Guru SD.

Semasa kuliah, Anies aktif di pergerakan mahasiswa, menjadi ketua Senat Mahasiswa UGM. Dari sana Anies memiliki hubungan dekat dengan alm. Prof. Koesnadi Hardjasoemantri, Rektor UGM dan mantan Ketua Dewan Mahasiswa UGM. Pak Koes dan Pengerahan Tenaga Mahasiswa di era 1950-an (mahasiswa menjadi guru SMA di luar Jawa) ini yang sering ia kutip sebagai salah satu inspirasi dalam mengembangkan program Indonesia Mengajar.

Selepas dari aktivitas di Senat Mahasiswa, di sekitar 1996-an Anies dan kawan-kawan aktivis di Yogyakarta mendirikan "Center for Student and Community Development (CSCD)." Lembaga ini berkeliling mengembangkan dan mengadakan training kepemudaan di desa-desa tertinggal. Nama programnya adalah Program Pengembangan Pemuda Desa Tertinggal (PPDT) yang berbentuk training motivasi dan keterampilan di sekitar lima puluh desa di Kalimantan Timur, Jawa Tengah, dan berbagai wilayah lain.

Dari pengalaman dalam pergerakan dan interaksi lintas kelompok, pikiran ekspresif Anies sering muncul dengan pendekatan dan cara pandang baru dalam melihat persoalan di Indonesia. Kalimat dari Anies seperti "JANJI KEMERDEKAAN KITA ADALAH MENCERDASKAN KEHIDUPAN BANGSA, MAKA JANJI ITU DILUNASI UNTUK SETIAP WARGA NEGARA", pandangan ini menyadarkan kita bahwa mencerdaskan dan menyejahterakan itu bukan sekadar cita-cita tetapi sebuah janji Republik. Atau saat dia sering mengatakan bahwa "PENDIDIKAN ADALAH ESKALATOR UNTUK MENAIKKAN POSISI RAKYAT JELATA DARI KETERTINGGALAN DAN KETERGANTUNGAN JADI KEMAJUAN DAN KEMANDIRIAN", ia membuat kita lebih memahami pendidikan bukan sekadar alat untuk mencerdaskan tetapi alat untuk mengubah derajat sosial-ekonomi.

Meski Anies mempelajari ilmu bisnis, ekonomi, dan politik serta banyak berbicara di kancah internasional, tetapi sejak kecilnya Anies berada di wilayah pendidikan: ayah-ibunya adalah pendidik yang tidak hanya dosen tetapi penggiat pengembangan pendidikan di Yogya. Anies pernah mengatakan bahwa dia membayangkan betapa hebatnya Indonesia jika konsep kekayaan bangsa itu bisa diubah. Itu sebabnya Anies meyakini bahwa mendorong kemajuan bangsa harus melalui pendidikan.

*
Pengajar Muda adalah sebutan untuk para guru hasil didikan Gerakan Indonesia Mengajar. Dalam proses rekrutmen Pengajar Muda angkatan 1 (2010), Indonesia Mengajar berhasil menarik 1.383 pendaftar dari seluruh Indonesia. Pada angkatan 2 (2011), total pendaftar naik tiga kali lipat dan persentase penerimaan mencapai 1,5% dari 4.368 pendaftar yang merupakan sarjana lulusan univeritas dalam dan luar negeri. Pendaftaran pada angkatan 3 (2011) mencapai 5.266 pendaftar, sedangkan untuk angkatan 4 (2012) mencapai 8.501 pendaftar. Sampai saat ini, Indonesia Mengajar telah mengirimkan sekitar enam ratus lebih generasi muda terpilih untuk menjadi Pengajar Muda yang ditempatkan di 134 desa di tujuh belas kabupaten.

*
Indonesia Mengajar merupakan sebuah inisiatif gerakan di bidang pendidikan yang merekrut, melatih, dan mengirimkan lulusan terbaik untuk mengajar sekolah dasar di daerah pelosok Indonesia selama 1 tahun. Kontribusi GIM dalam pendidikan Indonesia dimulai dari tahun 2010. Salah satu misi utama dari gerakan ini adalah mengajak berbagai pihak, termasuk masyarakat umum, untuk turut terlibat aktif dalam usaha peningkatan kualitas pendidikan bangsa. Ajakan ini hadir dalam berbagai bentuk, salah satunya adalah KELAS INSPIRASI

Bermula dari teman-teman Indonesia Mengajar dan beberapa teman profesional yang ingin berkontribusi pada pendidikan Indonesia, lahirlah konsep Kelas Inspirasi. Kelas Inspirasi adalah kegiatan yang mewadahi profesional dari berbagai sektor untuk ikut serta berkontribusi pada misi perbaikan pendidikan di Indonesia. Melalui program ini, para profesional pengajar dari berbagai latar belakang diharuskan untuk cuti satu hari secara serentak untuk mengunjungi dan mengajar SD, yaitu pada Hari Inspirasi.

Selanjutnya para profesional ini disebut relawan pengajar. Relawan pengajar berinteraksi di sekolah untuk berbagi cerita dan pengalaman kerja dan memberi motivasi untuk meraih cita-cita bagi para siswa. Interaksi relawan pengajar dengan warga sekolah dilakukan untuk membuka ruang komunikasi dan kolaborasi antar keduanya melalui pengalaman mengunjungi, dan mengajar, dan berinteraksi selama hari inspirasi termasuk masa persiapannya.

Kegiatan Kelas Inspirasi yang pertama diadakan pada 25 April 2012 di 25 lokasi SD di Jakarta. Tujuan awal dari KI adalah menjadi gerbang keterlibatan para profesional dengan realita dunia pendidikan dasar di lingkungannya, serta Indonesia pada umumnya. Para profesional diajak untuk menceritakan mengenai profesinya. Harapannya, para siswa akan memiliki lebih banyak pilihan cita-cita serta menjadi lebih termotivasi untuk memiliki mimpi yang besar. Bagi para profesional pengajar, Kelas Inspirasi dapat memberi pengalaman mengajar di depan kelas sebagai bentuk kontribusi nyata dan aktif terhadap perbaikan masa depan bangsa. Interaksi antara para profesional dengan siswa dan guru SD diharapkan dapat berkembang nantinya menjadi lebih banyak gagasan dan kegiatan yang melibatkan kontribusi kaum profesional.

Saya termasuk yang terlibat di KELAS INSPIRASI BLITAR. Saya pernah jadi RELAWAN PANITIA dan RELAWAN PENGAJAR juga. Jadi saya gak cuma bisa ngomong doang. Saya terlibat, saya merasakan masuk ke pelosok desa. Perjalanan hampir tengah malam. Tidur dirumah warga. Ketuk pintu untuk minta tolong bisa menginap barang semalam. Merasakan kehidupan mereka.


*
Kemudian di tahun 2014 Program INDONESIA MENGAJAR ini di duplikasi oleh pemerintah pusat menjadi SM3T (Sarjana Mengajar di Daerah Terpencil, Terluar, dan Terdalam).

Di beberapa kampus populer dengan Nama SARJANA MENGAJAR.

Tentu ini menjadi pahala jariyah yang sudah tidak ternilai untuk pak anies dan kawan-kawan.

Saat kita saling mencaci dan memaki karena beda pilihan Capres dan Cawapres, apakah kita ini sudah yakin amal kita cukup dan terus mengalir saat kita mati???


*

Elga Aris Prastyo,
Hanya orang Biasa.

Share jika bermanfaat.
Share:

0 comments:

Posting Komentar